Segera Terbit ...
Pada
awalnya adalah ketidakberdayaan,
kekalahan, dan ketidakmampuan mengubah keadaan. Setiap orang yang ingin
menyelami ajaran Sukarno harus berangkat dari persoalan yang dihadapi oleh
rakyat Indonesia--semenjak zaman feodalisme dan penjajahan
imperialisme-kolonialisme ini--sebagai jalan pembuka untuk memahami bagaimana
Sukarno menggali kenyataan sosial dan saf-saf historis dari perjalanan sejarah
bangsa Indonesia. Semangat bergerak bersama rakyat yang kalah dan tertindas ini
pulalah yang mendorong Sukarno dalam perjumpaannya dengan berbagai
cakrawala gagasan-gagasan perubahan dalam khazanah pemikiran dunia. Realitas
dominasi, eksploitasi,
maupun pembodohan yang dialami oleh rakyat, pelajaran politik dalam kancah
pergerakan nasional bertemu dan digembleng oleh mentor-mentor politiknya mulai
HOS Tjokroaminoto, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Douwes Dekker, sampai ke A
Baars dan Sosrokartono, beserta renungan Sukarno memasuki alam pemikiran, menyelami
para pemikir dunia mulai dari Karl Marx sampai Jamaluddin Al-Afghani dan Sayyid
Amir Ali, Otto Bauer sampai Sun Yat Sen, pemikiran kaum Marxist Klasik (Lenin,
Rosa Luxemburg, dan Karl Kautsky) sampai para pujangga dan filsuf India
(Rabindranath Tagore, Mahatma Gandhi, dan Jawaharlal Nehru), bahkan para
pendiri maupun pemimpin Amerika Serikat (George Washington, Thomas Jefferson,
dan Abraham Lincoln), kesemuanya berbenturan dalam relasi dialektis membentuk
konsepsi-konsepsi dan ajaran dari Sukarno yang dalam buku ini dimaknai sebagai narasi
pembebasan ala Indonesia.
Komentar
Posting Komentar