Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022
Gambar
  Zukaenah Tanda Masih Butuh Kata-kata. Kehadiran makhluk itu benar-benar menenggelamkan Tazari dalam ribuan liter senyuman. Seketika itu, daundaun menghijau rindang meneduhkan hari Tazari. Tawa renyah makhluk itu bak senandung rindu, dan senyumnya membuat Tazari candu. Melucuti segala kegundahan dan kegelisahan yang bersemayam dalam relung kalbu. Tanpa batas, memikirkannya kini menjadi rutinitas baru dalam detik, menit, dan jam kehidupan Tazari. la terlena dalam lantunan nada-nada asmara. Sampai-sampai ia lupa, kalau pertemuan adalah sebuah tanda dari Tuhan agar manusia bersiap menerima perpisahan dan kehilangan. Judul Buku: Zukaenah Tanda Masih Butuh Kata-kata Penulis: Muhammad Iqbal Fauzi Penerbit: GDN Press, 2020 Kategori: Novel Indonesia ISBN: 9786025060847 Bahasa: Indonesia Dimensi: 14 x 20 cm l Softcover Tebal: iv + 169 hlm l Bookpaper
Gambar
  Nasionalisme Mencari Ideologi Bangkit dan Runtuhnya PNI. Magnum opus karya Joel E. Rocamora, Nasionalisme Mencari ideologi: Bangkit dan Runtuhnya PNI 1946-1965 ini merupakan "mutiara berharga” dalam khasanah klasik kajian tentang politik Indonesia dan khususnya sejarah kepartaian politik Indonesia. Satü hal yang menjadi sumbangan utama dari Joel Rocamora ketika membahas tentang sejarah PNI dan ideologi nasionalismenya adalah, dia adalah satu-satunya di antara sarjana Indonesianis yang secara spesifik mengangkat PNI dan kiprah politik serta kontestasi antar faksi di dalamnya yang berhubungan dengan artikülasi ideologis dalam ceruk kajian tentang politik Indonesia di antara Indonesianis. Partai Nasional Indonesia (PNI) pernah tampil sebagai partai politik terbesar di Indonesia. ironisnya, di balik kebesaran itu, ideologi resmi PNI boleh dikatakan tidak pernah terumuskan sebagai suatu şistem filsafat yang padu dan menyeluruh. Tak terelakkanı PNI pun mengidap penyakit faksionalisme ...
Gambar
  Februari 2010 diam-diam dan tanpa publikasi, Arundhati Roy memutuskan untuk mengunjungi sebuah camp terlarang di tengah hutan Dandakaranya di India: sebuah perkampungan yang dihuni oleh beragam masyarakat adat yang memilih mengangkat senjata demi melindungi komunitas mereka dari para perampok dan eksploiter yang didukung negara. Bersama para Kamerad Naxal, Arundhati Roy berjalan, berlari, tidur dan berbagi peluh. Ia hidup dan bernafas bersama para gerilyawan. Sebuah laporan etnografis yang menyuguhkan darah, desingan peluru, gedebum mortar, injakan traktor dan truk besar pengangkut bauksit. Sebuah catatan dramatik yang menggambarkan senyum dan tangisan dari kaum-kaum yang dipinggirkan dan diusir dari tanahnya sendiri. Judul: Bersama Para Kamerad Penulis: Arundhati Roy Penerjemah: Hilmy Firdausy Penerbit: GDN Tahun Terbit: Maret, 2022 ISBN: 978-602-50608-8-5 Kategori: Nonfiksi/Sosial/Politik/Budaya Tebal: xxiv + 138 Hlm. Dimensi: 13×19
Gambar
  SEGERA TERBIT ... “Manusia, Kalian Hendak Kemana?” Buku ini merupakan kumpulan tulisan-tulisan yang ditulis dalam kurun waktu 30 tahun, dengan berbagai topik dan bentuk, yang kemudian dikelompokkan ke dalam 6 topik besar, yakni: 1.       Hubungan Manusia dengan Alam 2.       Hubungan Antarmanusia dalam Masyarakat 3.       Hubungan Masyarakat dengan Negara 4.       Hubungan Antarbangsa 5.       Manusia dan Seni 6.       Manusia dan Agama Masing-masing tulisan bisa dibaca secara terpisah, namun beberapa saling terkait, bahkan ada uraian yang berkali-kali muncul dalam tulisan yang terpisah dan topik yang berbeda. Secara umum, tulisan-tulisan dalam buku ini menyoroti ihwal keberadaan kekuasaan dalam kehidupan manusia yang mewujud dalam wajah manusia yang serakah, buas dan cerdas. Berbagai tulisan mengangkat berbagai ka...